Kamis, 03 Januari 2013

KEPEMIMPINAN




Pengertian kepemimpinan - Kepemimpinan dalam suatu organisasi merupakan suatu faktor yang menentukan atas berhasilnya suatu organisasi atau usaha, sebab kepemimpinan yang sukses, menunjukan bahwa pengelolaan suatu organisasi berhasil dilaksanakan dengan sukses pula, berikut ini artikel beberapa pengertian kepemimpinan yang coba saya posting.
Kepemimpinan (Leadership) yang ditetapkan oleh seorang manajer dalam organisasi dapat diciptakan integrasi yang serasi dan mendorong gairah kerja karyawan untuk mencapai sasaran yang maksimal.

Pengertian Menurut Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan dalam bukunya “manajemen sumber daya manusia” (1997;h.157). Pemimpin (Leader = head) adalah seseorang yang mempergunakan wewenang dan kepemimpinannya, mengarahkan bawahan untuk mengerjakan sebagian pekerjaannya dalam mencapai tujuan organisasi. Leader adalah seorang pimpinan yang mempunyai sifat-sifat kepemimpinan dan kewibawaan (personality authority). Falsafah kepemimpinannya bahwa ia (pemimpin) adalah untuk bawahan dan milik bawahannya.
Head adalah seorang pemimpin yang dalam melaksanakan kepemimpinannya hanya atas kekuatan (power) yang dimiliki pemimpin. Ia/pemimpin menganggap dirinya yang paling berkuasa, paling cakap, sedangkan bawahan dianggap pelaksana keputusan-keputusan saja.
Kepemimpinan adalah cara seorang pemimpin mempengaruhi perilaku bawahan, agar mau bekerja sama dengan bekerja secara produktif untuk mencapai tujuan organisasi.
Pengertian Menurut Suwarto (1999;h.273) yang dikutip dari pendapat Gibson kepemimpinan adalah suatu upaya penggunaan jenis pengaruh bukan paksaan (concoercive) untuk memotivasi orang-orang melalui komunikasi guna mencapai tujuan tertentu.
Sedangkan pengertian Menurut SP. Siagian (2002;h.235) kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain dalam hal bawahannya, sedemikian rupa sehingga orang lain itu mau melakukan kehendak pimpinan, meskipun secara pribadi hal itu mungkin tidak disenanginya.




1. Tipe Kepemimpinan Kharismatis
Tipe kepemimpinan karismatis memiliki kekuatan energi, daya tarik dan pembawaan yang luar biasa untuk mempengaruhi orang lain, sehingga ia mempunyai pengikut yang sangat besar jumlahnya dan pengawal-pengawal yang bisa dipercaya. Kepemimpinan kharismatik dianggap memiliki kekuatan ghaib (supernatural power) dan kemampuan-kemampuan yang superhuman, yang diperolehnya sebagai karunia Yang Maha Kuasa. Kepemimpinan yang kharismatik memiliki inspirasi, keberanian, dan berkeyakinan teguh pada pendirian sendiri. Totalitas kepemimpinan kharismatik memancarkan pengaruh dan daya tarik yang amat besar.
2. Tipe Kepemimpinan Paternalistis/Maternalistik
Kepemimpinan paternalistik lebih diidentikkan dengan kepemimpinan yang kebapakan dengan sifat-sifat sebagai berikut: (1) mereka menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak/belum dewasa, atau anak sendiri yang perlu dikembangkan, (2) mereka bersikap terlalu melindungi, (3) mereka jarang memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengambil keputusan sendiri, (4) mereka hampir tidak pernah memberikan kesempatan kepada bawahan untuk berinisiatif, (5) mereka memberikan atau hampir tidak pernah memberikan kesempatan pada pengikut atau bawahan untuk mengembangkan imajinasi dan daya kreativitas mereka sendiri, (6) selalu bersikap maha tahu dan maha benar.
Sedangkan tipe kepemimpinan maternalistik tidak jauh beda dengan tipe kepemimpinan paternalistik, yang membedakan adalah dalam kepemimpinan maternalistik terdapat sikap over-protective atau terlalu melindungi yang sangat menonjol disertai kasih sayang yang berlebih lebihan.
3. Tipe Kepemimpinan Militeristik
Tipe kepemimpinan militeristik ini sangat mirip dengan tipe kepemimpinan otoriter. Adapun sifat-sifat dari tipe kepemimpinan militeristik adalah: (1) lebih banyak menggunakan sistem perintah/komando, keras dan sangat otoriter, kaku dan seringkali kurang bijaksana, (2) menghendaki kepatuhan mutlak dari bawahan, (3) sangat menyenangi formalitas, upacara-upacara ritual dan tanda-tanda kebesaran yang berlebihan, (4) menuntut adanya disiplin yang keras dan kaku dari bawahannya, (5) tidak menghendaki saran, usul, sugesti, dan kritikan-kritikan dari bawahannya, (6) komunikasi hanya berlangsung searah.
4. Tipe Kepemimpinan Otokratis (Outhoritative, Dominator)
Kepemimpinan otokratis memiliki ciri-ciri antara lain: (1) mendasarkan diri pada kekuasaan dan paksaan mutlak yang harus dipatuhi, (2) pemimpinnya selalu berperan sebagai pemain tunggal, (3) berambisi untuk merajai situasi, (4) setiap perintah dan kebijakan selalu ditetapkan sendiri, (5) bawahan tidak pernah diberi informasi yang mendetail tentang rencana dan tindakan yang akan dilakukan, (6) semua pujian dan kritik terhadap segenap anak buah diberikan atas pertimbangan pribadi, (7) adanya sikap eksklusivisme, (8) selalu ingin berkuasa secara absolut, (9) sikap dan prinsipnya sangat konservatif, kuno, ketat dan kaku, (10) pemimpin ini akan bersikap baik pada bawahan apabila mereka patuh.
5. Tipe Kepemimpinan Laissez Faire
Pada tipe kepemimpinan ini praktis pemimpin tidak memimpin, dia membiarkan kelompoknya dan setiap orang berbuat semaunya sendiri. Pemimpin tidak berpartisipasi sedikit pun dalam kegiatan kelompoknya. Semua pekerjaan dan tanggung jawab harus dilakukan oleh bawahannya sendiri. Pemimpin hanya berfungsi sebagai simbol, tidak memiliki keterampilan teknis, tidak mempunyai wibawa, tidak bisa mengontrol anak buah, tidak mampu melaksanakan koordinasi kerja, tidak mampu menciptakan suasana kerja yang kooperatif. Kedudukan sebagai pemimpin biasanya diperoleh dengan cara penyogokan, suapan atau karena sistem nepotisme. Oleh karena itu organisasi yang dipimpinnya biasanya morat marit dan kacau balau.



TEORI TEORI KEPEMIMPINAN
Banyak  penelitian dan studi yang telah dilakukan untuk mengungkapkannya, tiga terpenting diantaranya adalah :
1. Studi lippit dan white. Studi yang dilakukan oleh Ronald lippit dan Ralph k.white pada akhir tahun 1930-an ini, dilakukan terhadap berbagai kelompok hobby nak anak yang berumur sepuluh tahun, masing masing kelompok dipimpin oleh pemimpin yang mempunyai gaya ( style) yang berbeda beda. Yaitu otoriter, demokratis atau laissez-faire.
2. Studi Ohio state. Biro penelitian bisnis di ohio state university mencoba menganalisa bermacam macam dimensi perilaku pemimpin yang efektif dalam berbagai kelompok dan situasi. Penelitian ini menggunakan kuesioner deskripsi perilaku pemimpin dan dengan memberikan berbagai macam situasi kepemimpinan. Hasilnya telah ditemukan dua dimensi utama yang selalu muncul. Yaitu, perhatian dan struktur pengambilan inisiatif.
3. Studi Early Michigan. Studi ini dilakukan oleh pusat penelitian survey university of Michigan pada tahun 1947. Studi ini bertujuan untuk menentukan prinsip prinsip yang mempengaruhi produktivitas kelompok kerja dan kepuasan para anggota kelompok atas dasar partisipasi yang mereka berikan.

1.      Ciri ciri Pemimpin
Adapun ciri ciri untuk menjadi seorang pemimpin adalah :
a.       Memiliki kompetensi yang sesuai dengan zaman
Kompetensi  yang di milikinya sangat berguna untuk di terapkan pada saat itu, dan kompetensi itu diakui oleh banyak pihak serta pakar khususnya. Misalnya pada saat situasi ekonomi sedang mengalami fluktasi dan inflasi yang telah di terapkan , maka pemimpin perusahaan masih mampu mempertahankan perusahaan dengan segala karyawan yang dimilikinya .artinya  pimpinan perusahaan tetap tidak ingin memberhentikan sebagian karyawan (PHK) , menurunkan gaji karyawan , pemutusan kontrak karyawan dll karena faktor penjualan mengalami penurunan.

b.      Memahami setiap permasalahan secara lebih dalam dibandingkan dengan orang lain , serta mampu memberikan keputusan terhadap permasalahan tersebut.

c.       Mampu menerapkan the right man and the right place secara tepat dan baik . The right man and the right place adalah menempatkan orang sesuai dengan tempatnya dan kemampuan atau kompetensi yang dimilikinya.
Menurut George R.Terry ada 8 ciri dari pemimpin yaitu :
§  Energi                               
mempunyai kekuatan mental dan fisik
§  Stabilitas emosi
seorang pemimpin tidak boleh berprasangka jelek terhadap bawahanya , ia tidak boleh cepat marah dan percaya pada diri sendiri harus cukup besar.
§  Human relationship
Mempunya pengetahuan tentang hubungan manusia
§  Personal motivation
Keinginan untuk menjadi pemimpin harus besar , dan harus memotivasi diri sendiri.
§  Communication skill
Mempunyai kecakapan untuk berkomunikasi
§  Teaching skill
Mempunyai kecakapan untuk mengajarkan ,menjelaskan dan mengembangkan bawahanya.
§  Social skill
Mempunyai keahlian di bidang sosial , supaya terjamin kepercayaan dan kesetiaan bawahanya . ia harus suka menolong , senang jika bawahanya maju, peramah serta luwes dalam pergaulan.
§  Technical compotent
Mempunyai kecakapan menganalisis,merencanakan,mengorganisasi ,mendelegasikan wewenang, mengambil keputusan dan mampu menyusun konsep.

REFRENSI : http://art.wedaran.com/teori-kepemimpinan-dalam-organisasi/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar